Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 27 November 2014

cewek cantik kentut didalam angkot



Cewek Cantik Kentut di dalam Angkot
Cerita Lucu ini datang dari Kota Bima..kota kecil yang sangat indah diujung Timur Provinsi NTB...
Disuatu sore sebuah angkot diisi oleh cowok-cowok tp kebetulan angkotx belum full
Tiba-tiba datanglah seorang gadis cantik dgn terburu-buru naik diangkot tersebut..
semua matapun tertuju padanya...”wah cantikx mbak ini (mereka berbisik)”...
Sopir :...”mbak mw kemana???”
Cewek :...”aq mau keterminal Kumbe mas (salah satu nm terminal Di kota Bima)”.
Sopir :....”oke mbak...”
Disepanjang perjalanan cowok2 itu serasa tdk bisa mmbuang pandangannya dr cewek cantik ini...tiba2 hampir 20 menit perjalan...terciumlah bau yang tidak sedap..
Sopir :...”bau bangat ni siapa si yang kentut???”
Cowok2:...”ndk tau mas...”
Sopir :...”mana kentutx ndk bunyi lagi..masa kentutx siluman???” (sambil lirik ke mbakx)
Cewek:...”kok lirik saya si mas?? Kn ndk mungkin saya yang kentut,pasti salah satu dari cowok2 ini..”
Sopir :...”iya juga y..ayo deh kalian cowok2 ngaku”
Cowok2 :...”malas bangat..enak aja”
Disepanjang perjalanan mereka masih aja saling menyalahkan..sopirpun ikutan penasaran dengan sumber kentut yang tadi...setelah hampir 15 menit perjalanan akhirnya sampai juga diterminal Kumbe...dan semua penumpang harus turun...
Sopir:..”sudah sampai silahkan turun”
Cowok2:..”ongkosnya berapa pak???
Sopir:..”5000 aja”
Cewek:...”ini 5000” (lalu turun)
Cowok2:...”ini masing2 5000”(lalu turun)
Sopir:...”(sambil teriak) oooeeeee ma’af yang kentut tadi belum bayarrrrrrrrrrr.........
Cewek :...”(sambil teriak dengan nada marah)....enakkk ajjjjaaaa tadiikann saya bayarnya paling duluan mas.....mas lupaaaa yaaaa.........?????”
Sopir:...”oh td mbk yang kentut y”
Cewek itupun langsung lariiii karena malu (uuuppsss keceplosan)
hahahahahahahahahahahhaahahahahahahahhhhhhhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhaaa

Rabu, 26 November 2014

kumpulan cerita siswa vs guru lucu



Gajah 

Seorang guru sekolah dasar bertanya pada murid-muridnya tentang nama-nama hewan yang dimulai dari huruf "G". Dengan penuh percaya diri, Chono mengangkat tangannya dan menjawab pertanyaan dari gurunya tersebut. Chono bilang, "Gajah, pak". 

Semua murid dan pak guru itu pun takjub akan kegesitan Chono dalam menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian pak guru melanjutkan pertanyaan dengan menanyakan nama hewan yang dimulai dengan huruf "T". Chono lagi mengangkat tangannya dan bilang, "Tiga gajah, pak".

"Aduh Chono, sama aja dong" Pak guru mencoba sabar. Dia pun melanjutkan ke pertanyaan ketiga yang menanyakan nama hewan yang berawal dari huruf "M". Chono tanpa malu mengangkat tangannya lagi dan bilang "Mungkin Gajah, pak".

"Chono, kamu ngledek bapak ya? Dasar kamu ini anak nakal. Keluar kamu dari kelas. SEKARANGGG!!!" Pak guru marah. Chono pun akhirnya keluar kelas dengan kepala tertunduk sedih.

Mencoba untuk menenangkan diri, pak guru pun melanjutkan pertanyaannya dengan menanyakan nama hewan yang diawali huruf "P". Dengan lantang Chono teriak di luar kelas dan bilang "PASTI GAJAH, PAKKK!!!!".

"Ya Ampun, tuh bocah" Pak guru tepok jidat.

Biaya Nikah

Seorang anak bertanya pada bapaknya tentang biaya nikah. "Yah, ayah... Berapa sih biaya nikah?"

Dengan ketus Ayah menjawab: "Lah, ayah aja masih nyicil."

Ibu yang mendengarnya senyum-senyum sendiri di dapur.

Guru Terbaik

Guru  : Anak-anak, ingatnya pengalaman itu adalah guru yang terbaik.

Bejo  : Bu guru, kenapa pengalaman itu guru yang terbaik?

Chono : Oon kamu jo, ya jelas lah guru yang terbaik. Pengalaman kan gak bakal ngasih PR.


Audisi Sirkus

Seorang pemuda membawa dua koper besar di tangannya ketika memasuki audisi sirkus. Bos sirkus pun langsung bertanya: "Punya bakat apa kamu berani melamar menjadi pemain sirkus di sini?"

Dengan wajah serius pemuda tersebut mengangkat ke dua koper besar tersebut ke atas meja. "Gubrakkkk..." Sontak membuat bos sirkus itu kaget bukan kepalang. lalu pemuda itu membuka koper pertamanya yang ternyata berisi sebuah batu besar. Pokoknya besar banget deh.

Dengan susah payah, pemuda itu melemparkan batu tersebut dan dengan ajaibnya pemuda tersebut menangkapnya dengan kepala kosong. Ya dengan kepalanya. Bos sirkus pun takjub dan memberikan tepuk tangan yang meriah untuk pemuda tersebut.

Bos sirkus masih penasaran dengan koper ke dua yang pemuda itu bawa. Dia bertanya "Lalu koper yang ke dua ini, isinya apa? Pasti trik sirkus berikutnya ya? Hebat kamu." Pemuda itu dengan meringis kesakitan menjawab "Obat penawar sakit, bos"

Sebelum Operasi Dulu

Seorang suami suatu hari sedang mencari surat-surat di lemari pakaian istrinya dan menemukan sebuah foto laki-laki tidak di kenal. Suami tersebut merasa cemburu dan marah, ia kemudian menanyakan foto tersebut kepada istrinya.

"Mah, ini foto siapa? Jawab jujur. Siapa ini mah? Istrinya kaget dan sangat gugup. "Ini foto pacar kamu ya?" Sang suami lanjut bertanya. Istrinya menjawab "bukan mas.."

"Terus kalau bukan pacar mu, ini siapa? Ini foto selingkuhan mu kan? Ngaku saja". Sang suami makin murka. "Bukan mas, itu bukan selingkuhanku". Sang istri menjawab. "Terus siapaaaaa?" Teriak sang suami marah.

Takut melihat suaminya semakin marah, dengan lirih sang istri menjawab "Bukan mas... Itu... Itu... foto aku sebelum operasi dulu"

Anak dan Ibunya

Seorang anak kecil polos yang selalu ingin tahu ketika itu bertanya pada ibunya: "Mamah... mamah, kenapa sih rambut mamah warnanya berubah putih?

Ibunya yang mendengar pertanyaan tersebut mencoba menggunakannya untuk mengajarkan hal baik kepada anaknya itu. "Nak... rambut mamah berwarna putih itu karena kamu, sayang. Setiap kamu melakukan hal yang buruk atau nakal akan mengubah rambut mamah jadi putih."

"Owh... gitu ya mah." Saut si anak mengerti. "Mamah... mamah, aku sekarang tahu kenapa rambut nenek putih semua, mamah nakal banget pastinya kan pas waktu kecil?"

"Ampun deh anak sekarang." Tepok jidat.


Oonlogi 

Seorang profesor sedang melakukan perjalanan menggunakan perahu ditemani dengan seorang pelaut yang mengoprasikan perahunya. Di perjalanan si profesor bertanya pada si pelaut, "Apa kah kamu tentang Biologi, ekologi, zoologi, geograpi, pisikologi?

Si pelaut cuma geleng-gelang kepala dan bilang tidak ke semua pertanyaannya. Ya mau gimana lagi, sekolah TK aja kagak lulus.

Si profesor kaget dan sedikit marah karena masih ada saja orang yang tidak tahu salah satu dari ilmu itu. "Apaaa? Kamu tidak tahu. Oon banget kamu ya. Tau gak, di tahun 2014 orang Oon kaya kamu gak berguna."

Setelah beberapa saat, perahu yang ditumpangi mereka bocor dan muali tenggelam. Melihat si profesor yang panik kalang kabut, si pelaut ingin membalas perkataannya. "Profesor, apa kamu tahu yang namanya Berenanglogi, dan Kaburlogi dari Hiulogi?" tanya sang pelaut.

"Tentu saya tidak tahu, Oon. Nama ilmu apa itu." Si profesor teriak cemas.

Dengan santai si pelaut menjawab. "Baiklah, Hiulogi dan Buayalogi akan memakan Pantatologi, Kepalalogi profesor dan profesor akan Matilogi. Makan tuh Oonlogi.

Si Kapten 

Seorang kapten kapal laut barang diperingatkan oleh kru kapalnya bahwa sebuah kapal bajak laut mendekat. Si kapten menyuruh kru kapal tersebut untuk membawakannya baju berwarna merah.

"Baju Merah? Buat apa kapten?" kru kapal itu pun bertanya-tanya.

Kapten menjawab: "Supaya ketika saya terluka dan berdarah, kalian tidak melihatnya dan tidak putus asa." Mereka bertarung habis-habisan melawan bajak laut tersebut. 

Di keesokan harinya, Kapten kaget ketika kru kapalnya melihat 50 kapal bajak laut mendekat. Kapten pun menyuruh kru kapalnya tersebut untuk membawakannya celana berwarna coklat.

"Loh kok celana coklat? Buat apa lagi kapten?" Kru kapal itu pun bertanya-tanya lagi. 
Kapten menjawab dengan kaki gemetar: "Supaya ketika saya kencing di celana, kalian gak pada nglihat. CEPETANNN,,,"
CERITA LUCU BINGIT (kayaknya)
1. KISAH SANG PENJUAL TELUR

Ada seorang ibu yang sedang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari di pasar. Kebetulan sebelum sampai di pasar, ibu tersebut mampir ke sebuah toko penjual telur.
Pembeli: "Mas, telurnya berapa satu kilo?"

Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"

Pembeli: "Telor ayam."

Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"

Pembeli: "Ayam biasa."

Penjual: "Yang lokal atau yang import?"

Pembeli: "Yang lokal aja."

Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta ,Bogor atau Depok?"

Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).

Penjual: " Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"

Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan? "

Penjual: "Maaf Bu, saya ini penjual mie ayam di sebelah! Kebetulan yang jual telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."

2. KISAH ANAK YANG SUKA MENYONTEK

Setelah ujian nasional berakhir, Orang tua Tono dipanggil oleh Kepala Sekolah, Karena si Tono dicurigai telah mencontek jawaban si Tini

Kepala Sekolah : "Pak tolong Tono dididik agar tidak suka mencontek saat ujian. Ini Tono mencontek jawaban si Tini"

Ortu Tono : "Anak saya itu pintar, ga pernah mencontek sama sekali, Mana buktinya, Bapak jangan mengada-ada"

Kepala Sekolah : "Ini buktinya, soal nomer 1, siapa pahlawan dari aceh? Tini menjawab Cut Nyak Dien dan Tono menjawab sama."

Ortu Tono : "Ah itukan memang jawabannya yang sama"

Kepala Sekolah : "Tapi di soal nomor 2, Siapa yang membunuh Ken Arok? Tini menjawab "Tidak tahu" dan Tono menjawab "Apalagi gue, Nggak tau sama sekali""

Ortu Tono : "#@#$%!@(" 

3. KISAH HARI YANG SIAL

Ada seorang pria sedang putus asa, hanya berdiam diri di bar selama satu setengah jam cuma memandangi minumannya.

Seorang pengemudi truk langsung datang dan meneguk minuman hingga habis isi gelas itu. Si pria pemilik minuman langsung menangis.

“Hei...jangan nangis begitu, dong!” seru si pengemudi truk.

“Aku cuma bercanda saja kok tadi. Aku belikan minuman lagi, deh!” hibur pengemudi truk.

“Nggak, nggak usah. Hari ini merupakan hari terburuk dalam hidupku. Pertama, aku telat ke kantor. Bosku marah besar dan aku dipecat. Ketika mau pulang, ternyata mobilku dicuri orang. Ketika naik taksi, ternyata dompet dan kartu kredit aku ketinggalan di dalamnya. Sampai rumah, istriku tidur dengan tukang kebun. Aku meninggalkan rumah dan datang ke bar ini. Dan ketika aku berpikir untuk mengakhiri hidupku, kau muncul dan meminum semua minuman beracun milikku.”

4. KISAH SAAT DITILANG POLISI

Setelah dulu saya sempat posting artikel foto lucu saat ditilang polisi, kali ini saya akan bagikan sebuah cerita lucu saat ditilang polisi.

Sedang enak-enak naik motor Dudung diberhentikan oleh Polisi.
Polisi : "Bisa lihat SIM-nya"
Dudung : "Ini pak!"
Polisi : "Koq fotonya ga sama dengan muka kamu"
Dudung : "Iya pak itu saya pinjem punya temen saya"
Polisi : "Kenapa kamu memakai SIM orang lain, Kamu telah melanggar lalu lintas!!!"
Dudung : "Lho, kenapa bapak marah-marah? wong temen saya yang saya pinjam SIM-nya aja gak marah koq!"
Polisi : "@#$!%!$@%"

5. KISAH SI UDIN DI CEGAT POCONG

Mumpung malam Jum'at, rasanya pas banget kalau blog ini berbagi cerita lucu yang agak berbau horor. Pocong, merupakan sosok hantu yang sangat menyeramkan. Namun disini, dia akan dijadikan bahan lelucon.

Begini ceritanya....

Suatu malam, tepatnya malam Jum'at kliwon dimana menurut orang tua saat itu banyak hantu berkeliaran, si Udin yang usianya menginjak 5 tahun, baru saja pulang dari mengaji. Di tempat yang agak sepi dan agak gelap, yang rimbun dengan pohon bambu. Bulu kuduk si Udin mendadak merinding.

Tepat di tikungan dimana terdapat pohon beringin besar, langkah Udin terhenti dan matanya tertuju pada sosok putih yang berdiri di tengah jalan. Dan tiba-tiba saja sosok putih itu meloncat ke arahnya, tepat berdiri di depan muka Udin.

Melihat sosok tersebut, dengan wajah penuh darah dan bau busuk menyengat Udin kaget dan mundur beberapa langkah sambil mulutnya berteriak: "Po.. pocoooonggggggg..!!!"

Udin hendak melarikan diri namun kakinya terasa sangat berat untuk digerakkan. Sementara sosok pocong itu meloncat sekali lagi mendekati udin, kali ini lebih dekat dari sebelumnya.

Udin ingin segera pingsan saja waktu itu. Tapi sesaat sebelum pingsan, dia teringat nasehat guru ngajinya. "Kalau di jalan ketemu hantu, kamu harus membaca Doa" begitu nasehat pak Ustadz. Si Udin pun hendak melakukan apa yang dinasehatkan oleh pak Ustadz.

Tapi di tengah ketakutannya, dia juga kebingungan doa apa yang harus dibaca. Sementara yang dia tahu hanya doa mau makan saja. Daripada tidak sama sekali, akhirnya dibacakanlah doa mau makan itu oleh si Udin.

Sambil menundukan muka dan tangan agak terangkat ke atas seperti orang hendak makan "Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar".

Mendengar doa mau makan tersebut, si Pocong kaget kemudian kabur loncat tunggang langgang. Setelah agak jauh si pocong mengumpat si Udin. "Sialan itu anak. Gue mau dimakan. Emangnya gue lontong!" :D :P :v :) :3

kumpulan cerita lucu bingit



Berikut ini saya kutip dari berbagai sumber sebagian guyon Gusdur, yang dikenal sebagai Bapak Prulalisme,  Kiyai Nyeleneh dan terakhir ada yang memberi gelar Kiyai Ad- Dakhil ( Sang Penakluk ). Anda Penasaran, ikuti guyon Gusdur berikut ini
1. Jarak Tuhan dengan Hamba
Yang paling jauh dengan Tuhannya adalah
a. Agama Islam, karena selalu mengucapkan ‘Allahu Akbar’ (dengan suara kencang),
b. Agama Hindu panggil Tuhannya ‘o….mm’ (dengan suara pelan),
c. Agama Kristen memangil Tuhannya ‘Bapak dan Bunda’ (dengan suara terisak)
2. Hasil Otopsi Dokter Bedah Terhadap Kepala Presiden RI.
a. Bung Karno hanya otak kanannya yang berkembang karenanya Bung Karno suka dengan wanita,
b.Habibi hanya otak kirinya yang berkembang karenanya dia suka teknologi,
c. Soeharto saat dibuka kepalanya tidak ada otaknya.
d. Gus Dur saat dibuka kedua otak kanan dan kirinya berkembang, tapi tidak pernah nyambung,” ujarnya menirukan lelucon Gus Dur. [win/bar]
3. Siapa yang Paling Hebat?
Di atas geladak kapal perang US Army tiga pemimpin negara sedang “berdiskusi” tentang prajurit siapa yang paling berani. Eh kebetulan di sekitar kapal ada hiu-hiu yang sedang kelaparan lagi berenang mencari makan …
a.Bill Clinton (AS): Kalau Anda tahu … prajurit kami adalah yang terberani di seluruh dunia … Mayor .. sini deh … coba kamu berenang keliling ini kapal sepuluh kali.
Mayor: (walau tahu ada hiu) siap pak, demia “The Star Spangled Banner” saya siap ,,, (akhirnya dia terjun dan mengelilingi kapal 10 kali sambil dikejar hiu).
Mayor: (naik kapal dan menghadap) Selesai pak!!! Long Live America!!
Clinton: Hebat kamu, kembali ke pasukan!
b.Koizumi (PM.Jepang) : (tak mau ketinggal, dia panggil sang sersan) Sersan! Menghadap sebentar (sang Sersan datang) … coba kamu keliling kapal ini sebanyak 50 kali … !
Sersan: (melihat ada hiu … glek … tapi) for the queen I’am ready to serve!!! (pekik sang sersan, kemudian membuka-buka baju lalu terjun ke laut dan berenang keliling 50 kali … dan dikejar hiu juga).
Sersan: (menghadap sang perdana menteri) GOD save the queen!!!
Koizumi: Hebat kamu … kembali ke tempat … Anda lihat Pak Clinton … Prajurit saya lebih berani dari prajurit Anda … (tersenyum dengan hebat …)
c. Gusdur (RI): Kopral ke sini kamu … (setelah datang …) saya perintahkan kamu untuk terjun ke laut lalu berenang mengelilingi kapal perang ini sebanyak 100 kali … ok?
Kopral: Hah … Anda gila yah …! Presiden nggak punya otak … nyuruh berenang bersama hiu … kurang ajar!!! (sang Kopral pun pergi meninggalkan sang presiden …)
Gus Dur: (Dengan sangat bangga) Anda lihat Pak Clinton dan Pak … Cumi Cumi … kira-kira siapa yang punya prajurit yang paling BERANI!!! … Hidup Indonesia … !!!
4. Beda NU lama dengan NU baru
Suatu hari, di bulan Ramadhan, Gus Dur bersama seorang kyai lain (kyai Asrowi) pernah diundang ke kediaman mantan presiden Soeharto untuk buka bersama.
Setelah buka, kemudian sholat maghrib berjama’ah. Setelah minum kopi, teh dan makan, terjadilah dialog antara Soeharto dan Gus Dur.
Soeharto: “Gus Dur sampai malam di sini?”
Gus Dur: “Engga Pak! Saya harus segera pergi ke ‘tempat lain’.”
Soeharto: “Oh iya ya ya… silaken. Tapi kyainya kan ditinggal di sini ya?”
Gus Dur: “Oh, iya Pak! Tapi harus ada penjelasan.”
Soeharto: “Penjelasan apa?”
Gus Dur: “Sholat Tarawihnya nanti itu ‘ngikutin’ NU lama atau NU baru?”
Soeharto jadi bingung, baru kali ini dia mendengar ada NU lama dan NU baru. Kemudian dia bertanya.
Soeharto: “Lho NU lama dan NU baru apa bedanya?”
Gus Dur: ” Kalau NU baru lama, Tarawih dan Witirnya itu 23 rakaat.”
Soeharto: “Oh iya iya ya ya… ga apa-apa….”
Gus Dur sementara diam.
Soeharto: “Lha kalau NU baru?”
Gus Dur: “Diskon 60% !”
Hahahahahaha…. (Gus Dur, Soeharto, dan orang-orang yang mendengar dialog tersebut pun tertawa.) :mrgreen:
Gus Dur: “Ya, jadi sholat Tarawih dan Witirnya cuma tinggal 11 rakaat.”
Soeharto: “Ya sudah, saya ikut NU baru aja, pinggang saya sakit.”

5.Sopir Metromini dan Juru Dakwah

Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.
“Saya sopir Metro Mini, Pak.” Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.
Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia. “Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.
“Saya mantan presiden dan juga juru dakwah Pak…” lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.
“Pak kenapa kok saya yang mantan presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?” Dengan tenang malaikat itu menjawab: “Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa ….” (mbs)
6. Ikan Curian Gusdur Jadi Halal
Gus Dur menjadi santri di Pondok Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam (Ponpes Salaf API) Tegalrejo, Magelang, antara 1957-1959. Gus Dur bersama beberapa teman-temannya merancang skenario pencurian ikan di kolam milik Sang Guru, Kiai Haji Chudlori.
Waktu itu, Gus Dur menyuruh teman-temannya untuk mencuri ikan di kolam sementara Gus Dur mengawasi di pinggir kolam,”
Gus Dur tak ikut masuk ke kolam dengan dalih mengawasi jika sewaktu-waktu KH Chudlori keluar dan melewati kolam. Tak lama kemudian, lanjut dia, KH Chudlori yang setiap pukul 01.00 WIB selalu keluar rumah untuk menuaikan shalat malam di masjid melintas di dekat kolam. Seketika itu juga, teman-teman Gus Dur yang sedang asyik mengambil ikan langsung disuruh kabur. Sementara Gus Dur tetap berdiri di pinggir kolam dengan memegang ikan hasil curian.
Gus Dur kepada KH Chudlori , kalau tadi ikan milik kiai telah dicuri dan Gus Dur mengaku berhasil mengusir para pencuri itu,  ikan hasil curiannya berhasil Gus Dur selamatkan.
Atas “jerih-payah” Gus Dur itu, KH Chudlori menghadiahkan ikan tersebut kepada Gus Dur supaya dimasak di kamar bersama teman-temannya. Akhir kata, ikan itu akhirnya dinikmati Gus Dur bersama teman-teman bengalnya.
Jelas Gus Dur mendapat protes keras dari teman-temannya yang disuruhnya mencuri tadi. Namun bukan Gus Dur namanya jika tak bisa berdalih, yang lebih penting adalah hasilnya.
“Wong awakmu yo melu mangan iwake. Lagian, iwake saiki wis halal wong uwis entuk izin seko kyai. (Kamu juga ikut makan ikannya. Lagi pula, ikan curian tersebut sudah halal, karena telah mendapat izin dari kiai-red)
7. Dialog Presiden Dengan Tuhan
a. Ronald Reagen (AS), ” Tuhan, kapan negara kami makmur?, Tuhan jawab,” 20 tahun lagi”. Presiden AS menangis.
b. Presiden Syarkozy ( Prancis), ” Tuhan, kapan negara Prancis makmur?, Tuhan menjawab, ” 25 tahun lagi”, Mendengar jawaban Tuhan, Presiden Prancis menangis.
c. Tony Blair ( PM. Inggris ). ” Tuhan, kapan negara Inggeris bisa makmur”, Tuhan menjawab,” 20 tahun lagi”, PM. Tony Blair ikut juga menangis.
d. Gusdur ( Presiden RI),” Tuhan, kapan negara Indonesia bisa makmur?,” ternyata Tuhan tidak jawab, gantian Tuhan yang menangis.

8.Menebak Usia Mumi
Ini cerita Gus Dur beberapa tahun yang lalu, sewaktu jaman Orde Baru. Cerita tentang sayembara menebak usia mumi di Giza, Mesir. Puluhan negara diundang oleh pemerintah Mesir, untuk mengirimkan tim ahli Palaeo Antropologinya yang terbaik.
Akan tetapi, pemerintah Indonesia lain dari yang lain, namanya juga jaman Orde Baru yang waktu itu masih bergaya represif misalnya banyaknya penculikan para aktivis. Makanya pemerintah mengirimkan seorang aparat yang komandan intel.
Setelah sejumlah negara maju untuk menebak usai mumi, giliran delegasi Indonesia yang maju. Pak Komandan bertanya kepada panitia, bolehkan dia memeriksa mumi itu di ruang tertutup. “Boleh, silahkan,” jawab panitia.
Lima belas menit kemudian, dengan tubuh berkeringan Pak Komandan Intel itu keluar dan mengumumkan temuannya kepada tim juri. “Usia mumi ini enam ribu dua ratus empat puluh lima tahun enam bulan tujuh hari,” katanya dengan lancar.
Ketua dan seluruh anggota tim juri terbelalak dan saling berpandangan, heran dan kagum jawaban itu tepat sekali.
Menjelang kembali ke Indonesia, Pak Komandan Intel dikerumuni wartawan dalam dan luar negeri di lobby hotel. “Anda luar biasa,” kata mereka. “Bagaimana cara Anda tahu dengan persis usia mumi itu?”
Pak Komandan dengan enteng menjawab, “Saya gebuki, ngaku dia!”




9.Ohh Internet
Suatu kali ada seorang Kiai Madura yang membanggakan pembangunan pesantrennya kepada Gus Dur.
“Wah … pesantren saya sudah jadi. Lengkap, bangunannya luas bertingkat,” katanya dengan wajah bangga. “Kapan-kapan Gus Dur harus ke sana. Soalnya sudah lengkap dengan eternit,” tambahnya lagi.
“Eternit?” tanya Gus Dur sambil berpikir setiap bangunan kan memang perlu eternit.
“Payah, mosok nggak ngerti. Itu lho yang pakai komputer …!”
“Ohhh … internet,” jawab Gus Dur bersama-sama beberapa orang yang hadir sambil tertawa.
10.Stek Tumbuhan
Di ruang perpustakaan pribadinya, sedang terjadi diskusi yang serius antara Gus Dur dengan salah seorang anaknya yang kepingin jadi anggota LKIR.
Gus Dur: “Memangnya apa yang bisa kamu sumbangkan untuk LKIR sekolahmu?”
Anak: “Sebuah penemuan dari penelitian yang saya lakukan sendiri.”
Gus Dur: “Apa itu?”
Anak: “Penggabungan (stek) tiga jenis tumbuhan yang sangat berlainan spesiesnya. Dan ternyata berhasil.”
Gus Dur: “Apa tiga jenis tumbuhan itu …?”
Anak: “Kelapa, singkong, dan tebu.”
Gus Dur: (terdiam, sepertinya tidak percaya) “Lalu apa yang terjadi dengan ketiga tumbuhan itu?’
Anak: “Jadi gethuk
11.Tiga Jenis Orang NU

Rumah Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, sehari-harinya tidak pernah sepi dari tamu. Dari pagi hingga malam. Bahkan tak jarang sampai dini hari para tamu ini datang silih berganti baik yang dari kalangan NU maupun bukan. Mereka pun banyak dari luar kota.
Menggambarkan fanatisme orang NU, Gus Dur mengatakan, tamu-tamu itu ada tiga tipe orang NU.
Pertama :“Kalau mereka datang dari pukul 07.00 – 21.00 dan menceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU,” kata Gus Dur.
Kedua:” mereka yang meski sudah larut malam, sekitar pukul 21.00-01.00, masih mengetuk pintu Gus Dur dan membicarakan NU. “Ini namanya orang gila NU,” ujarnya.
Ketiga: “ kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila,” kata Gus Dur sambil terkekeh.
12.Ho Oh


Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. “Apa betul ini Jalan Sudirman?” “Ho oh,” jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi menjawab, “Betul.”
Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?” Gus Dur menjawab “Benar.”
Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab “Ho oh,” lalu tanya polisi dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata “benar.”
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata, “Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar.
Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan spontan Gus Dur menjawab, “Ho … oh!”
13. Made In Japan, Sangat Cepat …

Di luar Hotel Hilton, Gus Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara. Mereka naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang sekali menyalip taksinya. Dengan bangga Si Jepang berteriak, “Aaaah Toyota, made in Japan. Sangat cepat…!”
Tidak lama kemudian, mobil lain menyalip taksi itu. Si Jepang teriak lagi, “Aaaah Nissan, made ini Japan. Sangat cepat.”
Beberapa lama kemudian, taksi yang ia naiki lagi-lagi disalip mobil, dan Si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi. Made in Japan sangat cepat…!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat Si Jepang ini bener-bener nasionalis.
Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi bilang ke Si Jepang. “100 dolar, please…”
“100 dolars…?! Ini tidak jauh dari hotel.”
“Aaaah… Argometer made in Japan kan sangat cepat sekali,” kata Gus Dur menyahut Si Jepang itu.
****
14. Kesatuan Ummat Beragama

Guyonan lainnya dilontarkan Gus Dur saat menghadiri “Seminar wawasan kebangsaan Indonesia” di Batam. Di hadapan 100 pendeta dari seluruh propinsi Kepulauan Riau, Gus Dur menjelaskan kebersamaan harus diawali dengan sikap berbaik hati terhadap sesama.
“Oleh karena itu seluruh umat bertanggung jawab atas masa depan bangsa. Boleh berantem satu sama lain, tapi keselamatan bangsa tetap diutamakan,” kata Gus Dur disambut tawa peserta.
***
15.DPR Turun Pangkat

Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang prilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Sempat menyebut mereka sebagai anak Taman Kanak-Kanak. Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah “turun pangkat” setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.
“DPR dulu TK, sekarang playgroup,” kata Gus Dur, ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian di DPR saat sidang itu.
***
16.Menyesal Bertemu Bidadari

Bahkan saat menanggapi aksi jihad yang dilakukan oleh banyak warga muslim yang percaya kematiannya akan menjamin tempat di surga, Gus Dur malah kembali melemparkan leluconnya.
“Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?” tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.
Gus Dur pun menjawab, “Memangnya sudah ada yang membuktikan?”
“Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga. Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit. Dan kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan polisi,” lanjut Gus Dur cengengesan.
17.Hallo Abdurrahman Saleh Sudah Mendarat di  Airport Abdurahman Wahid
Pada akhir April 2000, Gus Dur sempat ke Malang, dan mendarat di Bandara Abdurrahman Saleh. Ini mengingatkan dia pada peristiwa belasan tahun silam, ketika dia mendarat di bandara yang sama dari Jakarta, saat masih ada penerbangan regular dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Malang.
Waktu itu Gus Dur bersama antara lain Almarhum Jaksa Agung Sukarton Marmosujono. Sebagaimana lazimnya untuk rombongan orang penting, mereka pun disambut oleh pasukan Banser NU.
Ketika rombongan sudah siap berangkat ke Selorejo, sekitar 60 kilometer dari bandara, petugas Banser melaporkan pada posko melalui handy talky.
“Halo, halo, rojer,” kata Mas Banser. “Lapor: Abdurrahman Saleh sudah mendarat di airport Abdurrahman Wahid!”
18. Kaum Almarhum
Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela “ideologi”nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.
Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur.
“Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.” Katanya.

19. Lupa Tanggal Lahir
Gus Dur, nama lengkapnya adalah Abdurrahma Al-Dakhil. Dia dilahirkan pada hari Sabtu di Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Ada rahasia dalam tanggal kelahirannya. Gus Dur ternyata tidak tahu persis tanggal berapa sebenarnya dia dilahirkan.
Sewaktu kecil, saat dia mendaftarkan diri sebagai siswa di sebuah SD di Jakarta, Gus  Dur ditanya, ” Namamu siapa Nak?” “Abdurrahman,” jawab Gus Dur.
“Tempat dan tanggal lahir?’ “Jombang …,” jawab Gus Dur terdiam beberapa saat.
“Tanggal empat, bulan delapan, tahun 1940,” lanjutnya
Gus Dur agak ragu sebab dia menghitung dulu bula kelahirannya. Gus Dur hanya hapal bulan Komariahnya, yaitu hitungan berdasarkan perputaran bulan. Dia tidak ingat bulan Syamsiahnya atay hitungan berdasarkan perputaran matahari.
Yang Gus Dur maksud, dia lahir bulan Syakban, bulan kedelapan dalam hitungan Komariag. Tetapi gurunya menganggap Agustus, yaitu bulan delapan dalam hitungan Syamsiah.
Maka sejak itu dia dianggap lahir pada tanggal 4 Agustus 1940. Padahal sebenarnya dia lahir pada 4 Syakban 1359 Hijriah atau 7 September 1940.
20. Santri Dilarang Merokok
“Para santri dilarang keras merokok!” begitulah aturan yang berlaku di semua pesantren, termasuk di pesantren Tambak Beras asuhan Kiai Fattah, tempat Gus Dur pernah nyatri. Tapi, namanya santri, kalau tidak bengal dan melanggar aturan rasanya kurang afdhol.
Suatu malam, tutur Gus Dur, listrik di pesantren itu tiba-tiba padam. Suasana pun jadi gelap gulita. Para santri ada yang tidak peduli, ada yang tidur tapi ada juga yang terlihat jalan-jalan mencari udara segar.
Di luar sebuah rumah, ada seseorang sedang duduk-duduk santai sambail merokok. Seorang santri yang kebetulan melintas di dekatnya terkejut melihat ada nyala rokok di tengah kegelapan itu.
“Nyedot, Kang?” sapa si santri sambil menghampiri “senior”-nya yang sedang asyik merokok itu. Langsung saja orang itu memberikan rokok yang sedang dihisapnya kepada sang “yunior”. Saat dihisap, bara rokok itu membesar, sehingga si santri mengenali wajah orang tadi.
Saking takutnya, santri itu langsung lari tunggang langgang sambil membawa rokok pinjamannya. “Hai, rokokku jangan dibawa!” teriak Kiai Fatta.
21. Kuli dan Kyai
Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.
Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”
22. Sate Babi
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
23. Tak Punya Latar Belakang Presiden
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid memang unik. Dalam situasi genting dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.
Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diinterview salah satu televisi swasta. “Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan,” ujar Mahfud.
Tak dinyana, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. “Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok,” ujar Gus Dur santai.
Karuan saja Mahfud MD pun tidak berkutik. “Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Mahfud.
24.Obrolan Presiden

Saking sudah bosannya keliling dunia, Gus Dur mencari suasana baru. Saat itu dia mengundang Presiden Amerika Serikat dan Perancis terbang bersama Gus Dur keliling dunia dengan pesawat kepresidenan RI 1. Boleh dong, memangnya hanya AS dan Prancis saja yang punya pesawat kepresidenan.
Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.
Betul dugaan Gus Dur, tidak lama Presiden Amerika, saat itu, Bill Clinton, mengeluarkan tangannya ke luar pesawat. Sesaat kemudian dia berkata, “Wah kita sedang berada di atas New York.”
“Lho kok bisa tau?” tanya Gus Dur.
“Ini patung Liberty saya pegang.”
Presiden Prancis Jacques Chirac tak mau kalah. Dia ikut mengulurkan tangannya ke luar pesawat. “Kita sedang berada di atas Paris,” katanya.
“Wah… kok bisa tau juga?” kata Gus Dur.
“Itu… menara Eiffelnya, saya bisa sentuh.”
Gus Dur panas mendengar kesombongan Clinton dan Chirac. Kali ini giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya.
“Wah… kita sedang berada di atas Tanah Abang,” teriak Gus Dur.
“Lho kok bisa tau?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur tidak bisa melihat.
“Ini jam tangan saya hilang,” jawab Gus Dur kalem.
***
25. Gus Dur Diplintir Media

Gus Dur, dalam satu acara peluncuran biografinya, menceritakan tentang kebiasan salah kutip oleh media massa atas berbagai pernyataan yang pernah dikeluarkannya.
Dia mencontohkan, ketika berkunjung ke Sumatera Utara ditanya soal pernyataan Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew tentang gembong teroris di Indonesia. Gus Dur mengatakan, pada saatnya nanti  dia akan mengajarkan demokratisasi di Singapura.
Namun, media massa mengutip dia akan melakukan demo di Singapura. Walah-walah… gitu aja kok repot!
***
26. Doa Mimpi Matematika

Jauh sebelum menjadi presiden, Gus Dur dikenal sebagai penulis yang cukup produktif. Hampir tiap pekan tulisannya muncul di koran atau majalah. Tema tulisannya pun beragam, dari soal politik, sosial, sastra, dan tentu saja agama.
Dia pernah mengangkat soal puisi yang ditulis oleh anak-anak di bawah usia 15 tahun yang dimuat majalah Zaman.
Kata Gus Dur, anak-anak itu ternyata lebih jujur dalam mengungkapkan keinginannya. Enggak percaya? Gus Dur membacakan puisi yang dibuat Zul Irwan
Tuhan …
berikan aku mimpi malam ini
tentang matematika
yang diujikan besok pagi

***
27. Tiga Polisi Jujur

Gus Dur sering terang-terangan ketika mengkritik. Tidak terkecuali ketika mengkritik dan menyindir polisi.
Menurut Gus Dur di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso).”
Lainnya? Gus Dur hanya tersenyum
28.Obrolan Hari Jumat
Pernah suatu ketika Gus Dur di ruang kerjanya di Istana Merdeka menerima Mohammad Sobary, peneliti dari LIPI, kolumnis dan pernah menjadi pemimpin Kantor Berita Antara dan Djohan Effendi (Kepala Litbang Departemen Agama).
Hampir sepanjang hari Gus Dur berbincang-bincang dengan kedua sahabatnya tersebut. Sobary sempat menjadi moderator ketika berlangsung dialog antara Gus Dur dengan masyarakat seusai shalat Jumat di Masjid Baiturrahim (Masjid Istana Kepresidenan).
Sobary lantas mengulang cerita Gus Dur tentang hal lucu yang terjadi di sekitar Gus Dur selama masa istirahat. Sebelum shalat Jumat, Gus Dur dari ruang kerjanya menelepon Menteri Agama di kantornya.
Kebetulan yang mengangkat telepon di kantor Menteri Agama adalah seorang staf menteri.
Dialognya demikian:
Gus Dur: Hallo, saya mau bicara dengan Menteri Agama
Staf Departemen Agama: Ini siapa?
Gus Dur: Saya Abdurrahman Wahid
Staf Departemen Agama: Abdurrahman Wahid siapa?
Gus Dur: Presiden……

29.Dua Gus Adalah Musuh Orba

Di kalangan Nahdliyin, Gus adalah julukan bagi anak kiai yang mereka hormati . Panggilan hormat itu tetap melekat, bahkan sampai si anak sudah jadi bapak atau kakek . Begitulah, menurut Gus Dur, ada Gus Nun, Gus Mus, dan lain-lain-anpa menyebut diri sendiri.
Lain sikap hormat kalangan Nahdliyin, lain pula pandangan pemerintah Orde Baru. Yang terakhir ini tak suka dengan para Gus itu, terutama yang kritis terhadap kekuasaan.
Kekritisan Gus Dur terhadap pemerintah Orde Baru mengakibatkan ia “dikucilkan.” Gus Nun sering ngomong pedas, maka dianggap musuh pemerintah juga .
Tapi , kata Gus Dur, di acara jamuan makan malam bersama tamu-tamunya, sebenarnya ada satu “Gus” lagi yang tidak disukai pemerintah .
Para tamu pun penasaran, dan menunggu Gus siapa lagi gerangan yang dimaksud .
“Gusmao…,” ungkap Gus Dur menyebut nama belakang Kay Rala Xanana (sekarang Presiden Timor Leste), pemimpin Fretilin yang saat itu masih di penjara.
30.189 Gaya Bersetubuh
Ketika semua pihak berteriak musnahkan pornoaksi dan pornografi di negeri ini karena tidak sesuai dengan syariat Islam, Gus Dur justru kurang sependapat. Gus Dur berusaha mengambil contoh dari sisi pandangan Islam tentang porno tersebut.
Misalnya saja ketika Gus Dur menjawab interview dengan Jaringan Islam Liberal, Gus Dur menyebut kitab Raudlatul Mu’aththar sebagai korban tentang kesalahan memandang pengertian daripada kata porno.
“Anda tahu, kita Raudlatul Mu’aththar (Kebun Wewangian) itu merupakan kitab Bahasa Arab yang isinya tata cara bersetubuh dengan 189 gaya.” “Kalau begitu, kitab itu cabul dong?”
***
31. Guyon dengan Fidel Castro

Nah, ini yang jadi guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi Presiden Indonesia, saat berkunjung ke Kuba. Saat itu dia bertemu pemimpin Kuba, Fidel Castro.
Saat itu Fidel Castro mendatangi hotel tempat Gus Dur dan rombongannya menginap selama di Kuba. Mereka pun terlibat pembicaraan hangat, menjurus serius. Agar pembicaraan tidak terlalu membosankan, Gus Dur mengeluarkan jurus andalannya, joke.
Gus Dur lalu bercerita pada pemimpin Kuba, Fidel Castro, bahwa ada 3 orang tahanan yang berada dalam satu sel. Para tahanan itu saling memberitahu bagaimana mereka bisa sampai ditahan itu.
Tahanan pertama bercerita, “Saya dipenjara karena saya anti dengan Che Guevara.” Seperti diketahui Che Guevara memimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba.
Tahanan kedua berkata geram, “Oh kalau saya dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!” Lalu mereka berdua terlibat perang mulut. Tapi mendadak mereka teringat tahanan ketiga yang belum ditanya.
“Kalau kamu kenapa sampai dipenjara di sini?” tanya mereka berdua kepada tahanan ketiga.
Lalu tahanan ketiga itu menjawab dengan berat hati, “Karena saya Che Guevara…”
Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan Gus Dur tersebut.
***
32. Becak Dilarang Masuk

Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD, tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik. Cerita ini masuk dalam buku Setahun bersama Gus Dur, Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit.
Ceritanya, ada tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tidak boleh masuk jalan ini,” bentak polisi.
“Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong. Becak saya kan ada yang mengemudi,” jawab si tukang becak .
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
***
33. Radio Islami

Seorang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji terlihat marah-marah.
Lho kang, ngopo ngamuk-ngamuk mbanting radio? (Kenapa ngamuk-ngamuk membanting radio?)” tanya kawannya penasaran.
“Pembohong! Gombal!” ujarnya geram. Temannya terpaku kebingungan.
“Radio ini di Mekkah tiap hari ngaji Alquran terus. Tapi di sini, isinya lagu dangdut tok. Radio begini kok dibilang radio Islami.”
Sampean (Anda) tahu itu radio Islami dari mana?”
“Lha…, itu bacaannya all-transistor. Kan pakai Al.”
34. Obrolan Hari Jumat
Pernah suatu ketika Gus Dur di ruang kerjanya di Istana Merdeka menerima Mohammad Sobary, peneliti dari LIPI, kolumnis dan pernah menjadi pemimpin Kantor Berita Antara dan Djohan Effendi (Kepala Litbang Departemen Agama).
Hampir sepanjang hari Gus Dur berbincang-bincang dengan kedua sahabatnya tersebut. Sobary sempat menjadi moderator ketika berlangsung dialog antara Gus Dur dengan masyarakat seusai shalat Jumat di Masjid Baiturrahim (Masjid Istana Kepresidenan).
Sobary lantas mengulang cerita Gus Dur tentang hal lucu yang terjadi di sekitar Gus Dur selama masa istirahat. Sebelum shalat Jumat, Gus Dur dari ruang kerjanya menelepon Menteri Agama di kantornya.
Kebetulan yang mengangkat telepon di kantor Menteri Agama adalah seorang staf menteri.
Dialognya demikian:
Gus Dur: Hallo, saya mau bicara dengan Menteri Agama
Staf Departemen Agama: Ini siapa?
Gus Dur: Saya Abdurrahman Wahid
Staf Departemen Agama: Abdurrahman Wahid siapa?
Gus Dur: Presiden……

35. Tiga ” Gus ” Adalah Musuh Orba

Di kalangan Nahdliyin, Gus adalah julukan bagi anak kiai yang mereka hormati . Panggilan hormat itu tetap melekat, bahkan sampai si anak sudah jadi bapak atau kakek . Begitulah, menurut Gus Dur, ada Gus Nun, Gus Mus, dan lain-lain-anpa menyebut diri sendiri.
Lain sikap hormat kalangan Nahdliyin, lain pula pandangan pemerintah Orde Baru. Yang terakhir ini tak suka dengan para Gus itu, terutama yang kritis terhadap kekuasaan.
Kekritisan Gus Dur terhadap pemerintah Orde Baru mengakibatkan ia “dikucilkan.” Gus Nun sering ngomong pedas, maka dianggap musuh pemerintah juga .
Tapi , kata Gus Dur, di acara jamuan makan malam bersama tamu-tamunya, sebenarnya ada satu “Gus” lagi yang tidak disukai pemerintah .
Para tamu pun penasaran, dan menunggu Gus siapa lagi gerangan yang dimaksud .
“Gusmao…,” ungkap Gus Dur menyebut nama belakang Kay Rala Xanana (sekarang Presiden Timor Leste), pemimpin Fretilin yang saat itu masih di penjara.
36. Dua Masalah = Gusdur Tak Bermasalah
Pertama, adalah masalah yang dapat diselesaikan.  Tapi itu bukanlah suatu masalah, karena dapat diselesaikan.
Kedua, masalah yang tidak dapat diselesaikan. “Untuk masalah yang tidak dapat diselesaikan, jangan diambil pusing untuk dipikirkan. Kan tidak dapat diselesaikan,”
37.Dicium Artis Cantik

Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem salah satu artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi.
Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiat nyentrik cuma diem aja disun (dicium) artis cantik.
Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan dalam hati.
“Loh Gus, Kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’
Dengan santai dan silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengin.”
38. Gus Dur Digoda Anaknya

Salah seorang anak Gus Dur dengan penuh rasa ingin tahu mengamati ayahnya yang sedang memoleskan krim pembersih wajah yang dicurinya dari meja rias istrinya ke seluruh bagian mukanya.
“Kenapa sih Bapak selalu mengoleskan itu di wajah?” tanya anak itu.
“Supaya bapakmu ini ganteng terus,” jawab Gus Dur.
Tak berapa lama kemudian Gus Dur mengambil kapas dan mengusap krem yang menempel di wajahnya seperti yang sering dilakukan istrinya.
“Lho kok dihapus sih Pak? Putus asa ya…?” goda anaknya.
39. Iri dengan Sopir Metromini

Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metromini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.
“Saya sopir Metromini, Pak.”
Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.
Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia.
“Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.
“Saya presiden dan juga juru dakwah, Pak.”  Lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu.
Melihat itu Gus Dur protes. “Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metromini?”
Dengan tenang malaikat itu menjawab, “Begini Gus, saat Anda ceramah, Anda membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur, sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metromini mengemudi ngebut, ia membuat orang-orang berdoa

 

Blogger news

Blogroll

About